Bungotv.co, Muaro Jambi – Akibat intensitas hujan yang masih terus terjadi di daerah hulu Sungai Batanghari dan Provinsi Jambi, debit air sungai, khususnya di Kabupaten Muaro Jambi, terus meningkat.
Perpanjangan status tanggap darurat bencana ini disebabkan oleh kondisi debit air Sungai Batanghari yang kini berada pada 12,25 meter. Selain itu, hujan juga sering terjadi di wilayah Muaro Jambi, menyebabkan terjadinya banjir dadakan. Seperti yang melanda sejumlah wilayah di Desa Mendalo, Kecamatan Jaluko, dan Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan.
Banjir dadakan tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga memutuskan jembatan penghubung di Desa Suko Awin Jaya, yang membuat aktivitas warga terganggu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muaro Jambi memprediksi bencana banjir akan meluas seiring dengan kondisi debit air Sungai Batanghari bagian hulu yang tinggi dan potensi hujan yang masih terjadi pada Maret ini.
Dengan kondisi tersebut, BPBD memperpanjang status tanggap darurat bencana hidrometeorologi basah, terhitung sejak 25 Februari lalu hingga 11 Maret 2025 mendatang.
Untuk meminimalisir korban jiwa, harta benda, atau dampak ekonomi, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang berada di belantaran Sungai Batanghari, seperti di Kecamatan Sekernan, Jaluko, Maro Sebo, Taman Rajo, dan Kecamatan Kumpeh Ilir.
Penulis : Amrizal Fadli, Bungotv.