Jambi — Provinsi Jambi saat ini tengah menghadapi musim kemarau yang berkepanjangan, mengakibatkan dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat dan lingkungan. Selama periode ini, yang biasanya berlangsung dari bulan Juni hingga September, suhu udara yang tinggi dan curah hujan yang minim menyebabkan kekeringan di berbagai wilayah.
Musim kemarau tahun ini tampak lebih parah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Banyak daerah di Provinsi Jambi mengalami kekurangan pasokan air bersih, terutama di kawasan pedesaan dan pemukiman yang bergantung pada sumber air lokal. Beberapa desa, seperti di Kecamatan Mestong dan Dusun Dwi Karya Bakti, bahkan terpaksa menghadapi krisis air bersih yang mengancam kebutuhan sehari-hari warga.
Selain kekurangan air, kemarau juga berdampak pada pertanian. Petani di Provinsi Jambi menghadapi kesulitan dalam mengairi lahan pertanian mereka, mengakibatkan penurunan produksi hasil pertanian seperti padi dan sayuran. Dampak ini tidak hanya berpengaruh pada pendapatan petani tetapi juga pada kestabilan harga pangan di pasar lokal.
Krisis ini juga memicu ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kondisi tanah yang kering meningkatkan risiko kebakaran, yang dapat menyebar dengan cepat dan merusak lingkungan serta kesehatan masyarakat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dan tim gabungan, termasuk TNI dan Polri, terus melakukan upaya pemantauan dan pencegahan, serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara menghindari pembakaran lahan sembarangan.
Pemerintah Provinsi Jambi telah mengambil berbagai langkah untuk menangani dampak kemarau. Salah satunya adalah dengan mendirikan posko-posko tanggap darurat dan mendistribusikan bantuan air bersih ke daerah-daerah yang terkena dampak. Selain itu, program-program seperti pembangunan sumur bor dan penyediaan fasilitas penyimpanan air juga diupayakan untuk meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat.
Sementara itu, masyarakat diharapkan untuk lebih bijaksana dalam mengelola sumber daya air dan mengikuti arahan dari pemerintah untuk mencegah risiko kebakaran. Menghadapi musim kemarau yang ekstrem, solidaritas dan kesadaran bersama menjadi kunci untuk mengurangi dampak dan mengatasi tantangan yang ada.
Jambi, Tim Redaksi, Bungo TV.