Bungotv.co, Tanjung Jabung Barat – KPU Kabupaten Tanjabbarat dinilai kurang menghargai peran media elektronik lokal, khususnya televisi. Hal ini terlihat dari anggaran untuk debat paslon yang hanya dialokasikan sebesar 5 juta rupiah untuk siaran tunda, yang dibagikan untuk tiga televisi lokal swasta.
Hal ini jauh berbeda dengan daerah lain di Provinsi Jambi, di mana anggaran untuk siaran tunda debat paslon berkisar antara 15 juta hingga 50 juta rupiah. Perbedaan ini menjadi sorotan dan mendorong sejumlah media televisi lokal untuk menolak anggaran yang diberikan KPU Tanjabbarat.
Terkait hal ini, Ketua KPU Tanjabbarat, M. Rum, menjelaskan bahwa anggaran yang digunakan untuk debat paslon sudah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Menurutnya, RAB tersebut tidak dapat direvisi atau diubah karena telah disesuaikan dengan nilai yang ditentukan di Sekretariat KPU Tanjabbarat.
Debat paslon di Tanjabbarat ini hanya digelar satu kali, yaitu pada 15 November. Meskipun demikian, banyak pihak yang menyayangkan kurangnya dukungan anggaran untuk media lokal, terutama di Kota Kuala Tungkal.
Untuk diketahui, anggaran dana hibah Pilkada Tanjabbarat mencapai Rp 25,886 miliar. Dengan besaran anggaran ini, seharusnya KPU Tanjabbarat dapat lebih mengakomodir kebutuhan media lokal untuk mendukung transparansi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Penulis : Ardyan Saputra, Bungotv.