Bungotv.co, Tanjung Jabung Barat – Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi, tantangan baru muncul berupa penyebaran hoaks dan ujaran kebencian, terutama di media sosial. Menjelang pesta demokrasi seperti Pilpres, Pileg, dan Pilkada, penyebaran ujaran kebencian melalui media sosial menjadi isu yang meresahkan, karena informasi yang tidak akurat dapat mempengaruhi jalannya demokrasi dan stabilitas sosial.
Dalam kesempatan ini, Kepala Diskominfo Tanjabbarat Joan Prayuda mengungkapkan bahwa pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati Tanjabbar periode 2024-2029 di KPU baru saja selesai. Ini berarti masih ada berbagai tahapan yang harus dilalui hingga pencoblosan pada 27 November mendatang. Joan Prayuda mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi selama Pilkada. Semua pihak diharapkan lebih cermat dalam memverifikasi informasi dan memastikan bahwa berita yang diterima berasal dari sumber yang terpercaya sebelum disebarluaskan.
Diskominfo berperan penting dalam melindungi masyarakat dari dampak negatif dan informasi palsu yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan selama proses pemilihan. Penting bagi masyarakat untuk melawan hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan. Masyarakat Tanjabbarat, khususnya di Kota Kuala Tungkal, diingatkan untuk mengandalkan saluran resmi pemerintah dan lembaga terkait guna memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya selama tahapan Pilkada 2024.
Joan juga menghimbau kepada awak media di Tanjabbarat untuk tetap menyajikan berita yang sesuai fakta dan nyata. Dengan demikian, berita hoaks dan ujaran kebencian dapat dihindari. Di tengah era digitalisasi saat ini, terdapat 137 media online yang terdaftar di Diskominfo Tanjabbarat, yang diharapkan dapat membantu memastikan informasi yang akurat selama proses Pilkada.
Penulis : Ardyan Saputra, Bungo TV.