Home / Nasional / Nusantara

Senin, 7 Agustus 2023 - 14:29 WIB

Cerita Orang Pendek Kaki Terbalik di Jambi, Sempat Jadi Perburuan Pada Tahun 1900an

Bungotv.co  – Ada banyak cerita misteri di Jambi yang belum mampu dipecahkan para sejarawan sampai saat ini. Salah satunya cerita misteri keberadaan orang pendek kaki terbalik. Orang pendek atau yang akrab disebut Uhan Pandak bagi masyarakat Jambi, merupakan penampakan sesosok makhuk dengan postur tubuh 3-4 kaki.

Orang pendek kaki terbalik ini diyakini telah hidup ratusan tahun di sekitaran Taman Nasional Kerinci Seblat, Provinsi Jambi. Cerita misterius Uhang Pandak ini banyak mengundang perhatian para penemu hebat hingga ahli binatang (zoologi).

 

 

 

Cerita misterius orang pendek kaki terbalik ini bahkan sudah ada sejak zaman Marco Polotahun 1292. Kala itu, Marco Polo bertualang ke Sumatra. Penemuannya terhadap makhluk yang kini disebut Uhang Pandak ini, diabadikan dalam buku Sumatera Tempoe Doeloe, karya Anthony Reid.

 

 

 

“Sesungguhnya ada semacam monyet di sini yang ukurannya sangat kecil dan berwajah seperti manusia, jadi manusia itu mengambil beberapa ekor monyet ini dan menggunduli seluruh bulu mereka dengan sejenis salep,” tulis Marco Polo, dalam catatannya yang dinukil dari buku Sumatera Tempo Doeloe, karya Anthony Reid.

Menurut pengakuan Marco Polo dalam buku tersebut, masyarakat setempat menempelkan rambut panjang ke dagu mahkluk tersebut, sebagai pengganti jenggot. Sehingga, ketika monyet itu mengerut, rambut tersebut tampak tumbuh secara alami.

 

“Kaki, tangan, dan anggota badan lain yang tidak sesuai dengan bentuk manusia direntangkan, ditegakkan, dan dibentuk ulang dengan tangan agar menyerupai manusia,” tulisan Marco Polo.

Karena terkenalnya tulisan tersebut, pencarian terhadap cerita misteri Orang Pendek Kaki Terbalik bahkan dibuat menjadi Ekspedisi pencarian khusus. Ekspedisi pencarian dimulai pada Awal tahun 1900-an, di mana saat itu Indonesia masih jajahan Belanda, tak sedikit pula laporan datang dari para WNA. Namun, yang paling terkenal adalah kesaksian Mr. Van Heerwarden di tahun 1923.

Baco Jugo :   Peringatan Hari Santri Nasional 2024, Dandim 0416 Bute Harap Santri Dapat Mengisi Pembangunan

Van Heerwarden adalah seorang zoologi yang pada tahun itu ia sedang melakukan penelitian di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Dalam catatan, Van Heerwarden menuliskan mengenai pertemuannya dengan beberapa makhluk gelap dengan banyak bulu di badan. Tinggi tubuh mereka ia gambarkan setinggi anak kecil berusia 3-4 tahun, namun dengan bentuk wajah yang lebih tua dan dengan rambut hitam sebahu.

 

“Suatu hari aku bertemu dengan beberapa makhluk yang aku yakini sebagai manusia. Warna kulitnya lebih gelap dari kebanyakan orang Melayu. Beda lainnya adalah tubuhnya yang penuh dengan bulu. Mereka bukan sejenis siamang maupun primata lainnya. Ia makhluk-makhluk itu menyadari keberadaan dirinya saat itu, sehingga mereka berlari menghindar,” tulisan Van Heerwarden.

Bahkan, Ekspedisi pencarian orang pendek kaki terbali sudah beberapa kali dilakukan di Kawasan Kerinci, salah satunya adalah ekspedisi yang di danai oleh National Geographic Society.

 

 

 

Paling terkenal adalah peneliti asal Inggris bernama Debbie Martyr. Ia menghabiskan belasan tahun hidupnya sejak 1994 untuk mencari keberadaan Uhang Pandak di Kerinci. Namun, sejak pertama kali mereka datang ke Taman Nasional Kerinci di tahun 1990, hasil yang didapat masih jauh dari kata memuaskan. Debbie mengaku sempat melihat makhluk yang selama ini dia buru pada 1994. Perjumpaan terjadi setelah dia berada hampir tiga minggu di hutan TNKS Jambi.

 

 

 

“Banyak yang marah kepada saya, mengapa tidak langsung mengambil foto. Mereka tidak tahu bagaimana terkejutnya saya ketika pertama kali melihat makhluk ini,” ungkapnya yang dikutip dari Beritagar.

 

 

 

Meskipun sampai sekarang keberadaannya masih misteri bagi banyak orang, tapi tidak bagi Suku Anak Dalam yang mendiami kawasan yang sama. Legenda mengenai Uhang Pandak sudah secara turun temurun dikisahkan dalam kebudayaan masyarakat Suku Anak Dalam.

 

 

 

Seorang budayawan dan tokoh masyarakat asli Kerinci, Iskandar Zakaria. Sangat mempercayai keberadaan Uhang Pandak. Ia bahkan mengaku pernah bertemu langsung makhluk ini.

 

Di waktu Subuh, tepatnya di hari kedua pencarian, Iskandar berniat buang air sekalian mengambil air wudhu di sebuah sungai di pedalaman TNKS, tepatnya di daerah Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci. Di tengah gemericik sungai samar-samar ia melihat sesosok makhluk penuh bulu. Makhluk ini terlihat gemuk mirip kingkong dengan bulu tebal abu-abu.

Menurut Iskandar, cerita akan Uhang Pandak sudah muncul sejak ia kecil. Beragam mitos timbul di masyarakat Kerinci terkait makhluk satu ini. Ada yang memercayai, apabila bertemu Uhang Pandak akan membawa berkah atau rezeki bagi yang melihatnya. Perihal masih ada masyarakat yang tidak memercayai kisah Uhang Pandak, Iskandar memastikan Orang Pendek Kaki Terbalik ini memang benar ada dan bukan mitos.

Sumber: www.Jambitv.co

 

Share :

Baca Juga

Jambi

Pilkada Serentak 2024, PJS Gubernur Sudirman Optimis Pemilihan di Batanghari Lancar

Jambi

Penghargaan Siddhakarya, PJS Gubernur Serahkan Penghargaan Siddhakarya Tingkat Provinsi Jambi

Jambi

Bakti Nyata Polairut Jambi dalam Melindungi Masyarakat Pesisir dan Menjaga Lingkungan

Jambi

Seminar Internasional, PJS Gubernur Sudirman Tekankan Pentingnya Pembangunan Sektor Pertanian

Jambi

Jelang Pilkada 2024, PJS Gubernur Jambi Terima Audiensi KPU Bahas Road Show Pilkada

Jambi

Tagihan Pajak Air Tanah Melonjak, Ketua PHRI Jambi Angkat Suara!

Jambi

Hari Sumpah Pemuda, Pjs Gubernur Sudirman: Bangkitkan Semangat Menuju Indonesia Emas

Nasional

PLN Raih Penghargaan, Special Awards Inovator Energi Baru dan Terbarukan