Home / Nasional / Nusantara / Pendidikan

Senin, 31 Juli 2023 - 15:57 WIB

Percepat Transformasi PAUD, Indonesia Gandeng Negara-negara ASEAN

Bungotv.co – Pendidikan anak usia dini (PAUD) jadi salah satu jenjang yang paling terdampak saat masa pandemi Covid-19. Guna mengejar ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang pada anak usia dini pasca pandemi, Indonesia menggandeng negara-negara ASEAN untuk menguatkan komitmen bersama dalam mempercepat transformasi PAUD.

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek Iwan Syahril, Pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah hal sebagai wujud komitmen memprioritaskan PAUD.

Diantaranya, modifikasi kurikulum agar responsif terhadap perkembangan zaman, menyusun metode pembelajaran bervariasi, serta membuka peluang kolaborasi yang melibatkan sektor swasta.

”Dalam penyusunan metode pembelajaran yang bervariasi Kemendikbudristek membuka peluang kolaborasi yang melibatkan sektor swasta,” ujarnya dalam Dialog Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di ASEAN yang dihadiri para menteri pendidikan dari 11 negara kawasan Asia Tenggara, duta besar negara-negara Asia Tenggara untuk Indonesia, serta ratusan delegasi, di Jakarta, Selasa (25/7).

Dialog kebijakan ini digelar bersamaan dengan Konferensi Internasional ke-3 tentang PAUD dan Pengasuhan Anak atau 3rd International Conference on Early Childhood Care Education and Parenting (ICECCEP). Di mana, forum pleno ini digelar dalam tiga sesi yang membahas sejumlah tema terkait praktik baik transisi yang menyenangkan dari PAUD ke Sekolah Dasar (SD).

Baco Jugo :   Presiden Jokowi Akan Naikan Gaji ASN di Akhir Masa Jabatannya

Iwan berharap, dalam konferensi ini bisa menjadi ajang bagi negara-negara ASEAN untuk menyatukan berbagai gagasan dengan saling berbagi praktik baik dalam penyediaan layanan PAUD berkualitas.

“Bersama-sama kita dapat membangun masa depan yang lebih baik, dimulai dari komitmen yang lebih kuat dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Southeast Asia Ministers of Education Organization Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) Vina Adriany mengungkapkan, ada 5 topik yang dibahas pada sesi paralel. Yakni, seputar pendidikan pengasuhan anak universal dan transisi ke pendidikan dasar, pengaruh lokal dan global pada PAUDPAUD holistik dan terintegrasi, membangun ketahanan PAUD, dan pendidikan pengasuhan anak.

Vina sendiri menyoroti soal pelatihan guru yang seringkali didasarkan pada kekurangan guru dan model pembelajaran yang kurang mempertimbangkan aspek-aspek sosial dan budaya. Padahal, guru butuh pelatihan yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan penyegaran dan memutakhirkan kemampuan mereka. Tidak hanya berfokus pada satu pakem yang dominan saja.

”Karena melalui pelatihan, guru juga dapat memiliki ruang solidaritas, bertemu dengan guru lain dan saling bertukar pandangan, serta mengevaluasi praktik baik mengajar mereka satu sama lain,” tuturnya.

Baco Jugo :   Meski Berstatus Tersangka, Kamaruddin Simanjuntak Terlihat Tetap Semangat Dalam Persidangan di PN Jambi

Sementara itu, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation Eddy Henry menyampaikan, perlunya analisis lebih lanjut untuk mengungkap isu-isu spesifik yang berhubungan dengan kesenjangan dalam upaya menguatkan pengembangan PAUD di Indonesia. Antara lain, soal pemenuhan gizi dan nutrisi untuk anak, praktek pola pengasuhan, dan akses terhadap pendidikan berkualitas.

Dalam pemenuhan itu, Eddy menegaskan, bahwa butuh kolaborasi oleh berbagai pihak. Selain pemerintah, perlu dukungan dari organisasi-organisasi yang berperan penting agar masyarakat dapat menerima kebijakan secara utuh.

”Kolaborasi ini perlu dijalankan. Misalnya jika ingin menjangkau masyarakat di daerah yang jauh dari pusat pemerintahan, perlu media yang membantu penyebarluasan informasi,” ungkapnya.

Selain itu, saat ini lembaga filantropi pun sudah mengalami perubahan dalam mendukung pengembangan PAUD. Diantaranya, dari pemberian amal berubah fokus pada dampak. Kemudian,  dari dukungan keuangan saja menjadi pengembangan kapasitas dan bantuan teknis.

”Perubahan strategi filantropi ini turut mempengaruhi program utk anak usia dini agar dapat tumbuh dan berkembang optimal,” jelasnya.

 

Sumber: JawaPos.com

Share :

Baca Juga

Jambi

Seminar Internasional, PJS Gubernur Sudirman Tekankan Pentingnya Pembangunan Sektor Pertanian

Jambi

Jelang Pilkada 2024, PJS Gubernur Jambi Terima Audiensi KPU Bahas Road Show Pilkada

Jambi

Tagihan Pajak Air Tanah Melonjak, Ketua PHRI Jambi Angkat Suara!

Bungo

Festival Panen Hasil Belajar, Bupati Bungo Resmi Buka Lokakarya 7 PGP Angkatan 10

Jambi

Hari Sumpah Pemuda, Pjs Gubernur Sudirman: Bangkitkan Semangat Menuju Indonesia Emas

Nasional

PLN Raih Penghargaan, Special Awards Inovator Energi Baru dan Terbarukan

Jambi

Jelang Pilkada 2024, PJS Gubernur Jambi Hadiri Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara

Jambi

Debat Pilgub Jambi 2024, Paslon 01 Dan 02 Saling Adu Gagasan